Satu kalimat menjanjikan yang tertera pada sampul Buku Saku Bob Atea menarik perhatianku kala pertama kali melihat info bukunya yang siap-siap terbit dari Instastory Sabda Armandio (Dio). Kalimat itu bertuliskan, "Berisi pengalaman luar biasa yang siap mengguncang realitas Anda." Bagiku, kalimat tersebut terdengar menjanjikan dan tampak seperti sebuah pertaruhan—yang bisa berbalik memakan Bob Atea. Kalau sesuai dengan yang dijanjikan, jelas menjadi sebuah keberhasilan. Sebaliknya, kalau isi buku saku ini gak mampu mengguncang realitas kita, pertaruhan Bob Atea hanya mendatangkan ketidakpuasan. Akan tetapi, itu juga berlaku untuk setiap buku yang udah dilepas ke pasar, 'kan? Terlepas dari ada atau gak ada kalimat menjanjikan—kalau bukan menjual.
Alih-alih berekspektasi, hal pertama yang menyembul di benakku adalah pertanyaan-pertanyaan yang mengandung rasa penasaran dan ketidakpercayaan. Pengalaman luar biasa yang seperti apa? Mengguncang gimana? Apa iya beneran mengguncang realitas pembaca? Pertanyaan-pertanyaan ini mendorongku untuk mencari sendiri jawabannya. Soalnya mau nyontek jawaban orang juga gak bisa. *emangnya lagi mengerjakan tugas* Aku rasa aneh kata yang paling tepat untuk menggambarkan Buku Saku Bob Atea secara keseluruhan, baik dari sampul, isi, maupun konsep buku. Judulnya pun cukup aneh. Buku saku, tapi ukuran bukunya masih lebih besar daripada saku. Membayangkan saku baju atau celana sebesar buku ini aneh banget. Di lain sisi, bersyukur ukurannya gak kecil seperti saku baju ataupun celana. Bakal sekecil apa coba ukuran font-nya. 🤔
Dalam buku sakunya, Bob Atea juga menyajikan fitur-fitur andalan yang tampak menjanjikan. Sayangnya, dari tiga fitur yang ada (cerita pendek, musik inspiratif, dan gambar yang oke), fitur gambar yang oke kurang memuaskan. Aku pikir ada beberapa gambar oke lain serupa gambar-gambar kecil yang terdapat pada sampul depan dan belakang. Nyatanya, selama menjelajahi fitur-fiturnya aku hanya mendapati dua gambar oke dan lucu. Ya, salahku juga menduga duluan gara-gara gambar pada sampul. Gambar-gambar kecil itu beneran sukses mengecoh. Ketidakpuasan pada fitur gambar gak berlangsung lama dan dalam sekejap terhapus oleh fitur cerita pendek karya Dio—yang benar-benar mengguncang bukan cuma realita, tetapi juga isi kepala. Semua cerita di luar prediksi bukan BMKG tentunya, tapi aku dan berhasil melebihi keganjilan dalam bayanganku.
Konsep buku yang diniatkan sebagai zine Bob Atea yang rilis bersamaan dengan EP BobAtea.mp3 ini menarik. Ketika sudah menginstal Bob Atea ke dalam kepala dan masuk ke programnya, kita disuguhi berkas kasus komite etika yang terbagi menjadi lima cerita dan sanggahan berupa tiga catatan seputar spesies Matsu yang ditulis oleh Lunas R. Kelugi. Kadang, aku gak melulu pengin membaca cerita-cerita sejenis yang biasa dibaca seperti kumcer Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma, atau cerita lugas yang mudah ditemui di sekitar seperti kumcer Tak Ada Asu di Antara Kita karya Joko Pinurbo. Adakalanya aku pengin menikmati cerita berbeda yang gak pernah terpikir, bahkan gak akan pernah bisa kutulis. Cerita-cerita di buku ini adalah salah satunya. Dari lima cerita aku paling suka cerita "Bagaimana Sebuah Vending Machine Mengambil Alih Hidupku" dan "Entahlah, Aduy, menjadi Manusia adalah Pengalaman yang Mengerikan".
Pernah gak kalian mengalami kejadian di mana benda mengambil alih hidup kalian, atau sekedar berkhayal gimana kalau sebuah benda mengambil alih hidup kita? Sama. Aku juga gak pernah. Lewat cerita "Bagaimana Sebuah Vending Machine Mengambil Alih Hidupku" kita bisa memperoleh pengalaman yang gak biasa itu, merasakan kegelisahan dan kecanduan tokoh Aku akan minuman berenergi Cap Banteng Joss, dan melihat gimana hidup yang mulanya baik-baik aja, mendadak berubah karena sebuah mesin yang muncul di tembok antara ruko warung dan rental. "Vending machine. Mewah. Merah mengilap, dengan lampu warna-warni yang berdenyut sehingga membuatnya tampak seperti punya nyawa, dan layar yang memutar animasi tipografi lebih keren daripada semua koleksi game PS1 rental digabung jadi satu." (Halaman 24-25) Betapa kuat pengaruh mesin itu terhadap hidup tokoh Aku. Bagiku, cerita ini bisa pula menggambarkan kecanduan seseorang akan hal lain, seperti ponsel.
Cerita "Entahlah, Aduy, menjadi Manusia adalah Pengalaman yang Mengerikan" jauh lebih mencengangkan ketimbang cerita lainnya dan judulnya pun memikat. Sebelum buku ini terbit, Dio sempat membagikan cerpen ini melalui newsletter-nya. Namun, aku belum sempat membaca. Cerita ini mengupas manusia dari sudut pandang spesies lain. Seperti yang kita tahu, manusia adalah makhluk paling sempurna dibanding makhluk lain. Benarkah begitu? Pada kenyataannya, manusia gak sempurna-sempurna amat. Buktinya, sekalipun punya akal dan pikiran untuk membedakan mana yang baik dan gak, tetap aja ada manusia yang melakukan hal-hal gak baik. Tetap aja di dalam kesempurnaan seorang manusia ada ketidaksempurnaan, dan kita gak bisa menampik itu. Hal inilah yang tergambar secara terang dalam surat berisikan unek-unek dan pengalaman traumatis spesies lain yang ditujukan untuk Aduy.
Lewat surat dari spesies lain yang sekian tahun terjebak di tubuh manusia, Dio mempreteli pandangan dan keyakinan kita terhadap manusia. Surat itu mampu mengguncang realita kita sebagai manusia. Rasanya kayak diolok-olok secara gak langsung. Spesies itu mendapati banyak kecacatan pada manusia. Entah itu desain tubuh manusia, pikiran manusia tentang makhluk yang bukan manusia, maupun obsesi manusia dengan reproduksi. Ada satu kutipan pada halaman 44 yang, bagiku, cukup menyentil diri kita sebagai manusia, "Kenapa manusia tak pernah membayangkan sesuatu seperti ini? Mungkin karena mereka terjebak pada bayangan tentang diri mereka sendiri, tanpa pernah benar-benar membuka diri pada kemungkinan yang lebih luas. Atau mungkin karena mereka pemalas saja." Membaca cerita ini bisa bikin kita berefleksi diri dan sadar bahwa manusia bukanlah makhluk yang unggul, apalagi sempurna.
Menikmati EP BobAtea.mp3 sembari membaca liriknya betul-betul terasa banget membuang-buang waktu, dan anehnya, aku terhibur. Selaras dengan pemberitahuan yang tertulis pada langkah 2 penginstalan Bob Atea. 😂 Lagu-lagunya pun beneran mengguncang realita. Bob Atea melalui cerita-cerita di buku saku dan lagu-lagu di EP-nya kalau disatukan bukan lagi mengguncang, tetapi mendobrak realita. Serius ini, mah, malahan selepas membaca aku sampai tertawa saking tercengang dan kehabisan kata-kata. Program Bob Atea bikin aku betul-betul merasa berada di antara. Menjadi lebih hidup dari bangkai kuda gak. Menjadi lebih mati dari bangkai kuda juga gak. Yang jelas Buku Saku Bob Atea sukses mengguncang realita pun isi kepala. Kesan inilah yang aku dapat setelah mengikuti programnya. Guncangan Bob Atea jelas sekali gak main-main dan aku suka. ❤️
Judul: Buku Saku Bob Atea
Penulis: Sabda Armandio
Penerbit: Velodrom
Cetakan pertama: Februari 2025
Tebal: 82 halaman
QRCBN: 62-3927-8374-336
Rating: ★★★★ (4/5)